Mulai tadi pagi sampai sore ini, saya harus berkali-kali minta maaf. Masalahnya karena banyak teman yang terkecoh dengan video tentang Covid-19 yang Kamis tadi pagi (24/2/2022) saya kirimkan ke ribuan anggota Komunitas Jari Tangan.
Saya saat pertama kali menonton video yang berjudul “Jangan Buru-buru Minum Obat Anti Virus”, sempat terpengaruh. Penyebabnya di awal isoman 11 hari lalu, salah satu obat yang saya konsumsi setiap hari adalah anti virus.
Membaca judulnya, saya khawatir salah minum obat. Padahal obat itu dikenal harganya mahal. Per butir bisa mencapai puluhan ribu rupiah. Bahkan beberapa bulan lalu sempat langka di pasaran karena banyak yang membutuhkannya.
Dengan serius saya menyimak video itu, sambil membayangkan banyak orang telah meminum obat itu. Tujuannya sama: ingin segera sembuh dari Covid-19.
Banyak orang yang meyakini, selain aneka vitamin, obat anti virus adalah salah satu penyembuh Covid-19. Sehingga begitu terpapar Covid-19 semua orang merasa harus mengkonsumsinya.
Ketika perempuan yang memberikan testimoni itu menyatakan telah meminum 10 butir atau satu strip obat tersebut, pemikiran saya berubah. Maksudnya bahwa dia telah mengkonsumsinya.
Menu Wajib Selama Isoman
Keyakinan saya muncul saat dia menyatakan bahwa ketika isolasi mandiri (isoman) yang dibutuhkan adalah imun tubuh. Dengan memperbanyak vitamin D. Ternyata tidak salah.
Saya sangat percaya dengan yang disampaikan perempuan tersebut karena selama isoman, setiap pagi selesai sarapan, salah satu obat yang saya konsumsi adalah vitamin D. Itu menu wajib saya.
Di awal saya terpapar Covid-19, saudara saya yang menjabat direktur utama Duta Anggada Realty Ventje Suardana banyak mengirimkan obat termasuk vitamin D. Hal yang sama dilakukan bapak dua anak dan kakek dua cucu itu pada saat pandemi Covid-19 terutama Maret 2020.
Waktu itu bahkan secara periodik, Ventje yang sudah saya anggap sebagai “dokter pribadi” selalu mengontrol ketersediaan aneka vitamin itu. Menanyakannya dan sewaktu-waktu siap mengirimkannya ke rumah Bogor.
Saya juga mendapat kiriman obat dari RSIA Tambak Menteng Jakarta yang merupakan mitra Otoritas Jasa Keuangan. Bahkan beberapa hari lalu ada tambahan obat batuk dan flu untuk saya konsumsi karena kiriman awal sudah habis saya minum.
Keseriusan saya menonton video itu berubah 180 derajat ketika kemudian setelah ucapan vitamin D, muncul dua gepok uang pecahan 50 ribu rupiah. Saya jadi tersenyum sendiri.
Meski tidak mengkonsumsi “vitamin D” yang ditunjukkan video itu, imun saya tetap naik. Tersenyum melihatnya dan membuat hati jadi gembira.
Ringan dan Lucu
Saya yakin, sebagian anggota Komunitas Komunikasi Jari Tangan yang menonton video itu bersikap sama dengan saya. Awalnya serius, belakangan jadi tersenyum sendiri. Kemudian ada yang membagikan video itu ke saudara-saudara dan teman-temannya.
Saya merasa perlu sekali-kali berbagi video yang ringan dan lucu. Tidak selalu serius. Meskipun bintang saya Aquarius…
Kepada yang terkecoh dengan video itu, saya mohon maaf. Meski saya katakan, untuk menaikkan imun tubuh, mereka juga membutuhkan vitamin G.
Saat saya sampaikan itu semuanya pada penasaran. Apalagi vitamin G tidak pernah dianjurkan untuk membuat imunitas tubuh jadi naik, termasuk saat terpapar Covid-19.
Permohonan maaf saya bertambah terutama kepada semua teman yang penasaran itu. Apalagi sampai sekarang saya belum menjelaskan tentang vitamin G yang dimaksud.
Semoga dalam situasi pandemi Covid-19 ini kita tetap bisa bercanda agar selalu sehat dan bahagia. Aamiin ya robbal aalamiin…
>>>🇮🇩Dari Bogor saat menikmati suasana asri sambil membayangkan semua hal yang menyenangkan, saya ucapkan selamat membahagiakan banyak orang. Salam hormat buat keluarga. 18.00 24022022😃🇮🇩<<<
Aqua Dwipayana Motivator Nasional dan Penulis Buku Best Seller
Discussion about this post