TRANSLAMPUNG.COM,PESAWARAN-Salah satu tokoh adat Kecamatan Punduh Pedada Gelar Dalom Simbangan ,Firman menyangkan langkah yang di lakukan salah satu oknum Petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Sukarame dalam melakukan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) terhadap data dirinya.
Pasalnya dalam Coklit yang di lakukan salah satu oknum Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP),Hendra yang juga adalah salah satu anggota PPS Desa Sukarame dalam melakukan pendataan tidak mengutamakan etika dalam melakukan pekerjaanya untuk penycoklitan.
“Jelas sudah tidak punya etika dia (Hendra) meminta data saya dengan cara merampas dokumne dari dalam lokermeja kerja istri saya di kantor Desa Sukarame ,”kata Firman saat kepada wartawan translampung.com,Kamis ,(23 /07/2020).
Firman juga menjelaskan bahwa kejadian perampasan dokumen berupa Kartu Kelurga (KK) miliknya ini dilakukan oleh salah satu PPS Desa Sukarame terjadi pada Kamis, 23 /07/2020, kisaran pukul 09.00 di Kantor Desa Sukarme, Dimana dirinya mendapat kabar dari istrinya ketika istinya hendak ngator di ruanganya, rupanya menemukan loker meja ruang kerjanya acak -acakan sehingga melaporkan hal ini kepada dirinya.
“Nah setelah saya selidiki rupanya oknum anggota PPS ini yang telah mengabil dokumen saya,tentunya dalam hal ini sudah masuk ranah perampasan,”ucap Firman yang juga selaku ketua LMP Kecamatan Punduh Pedada ini.
Dengan adanya kejadian ini kata Firman dirinya sangat menyangkan langkah yang di lakukan oknum anggota PPS ini, padahal langkah lain masih bisa dilakukan dengan mendatangi dirinya dan meminta baik -baik terkait data yang di minta.
“Memang pernah ada salah satu anggota PPS lainya yang meminta data saya namun melalui WhatsApp, tapi saya tidak menaggapinya,mungkin karna saya tidak menangapinya makanya PPS lain yang melakukan hal tidak terpuji ini.Kalau baik -baik caranya pasti saya kasih data diri saya”tegasnya.
Padahal lanjut Firman, Hendra ini juga selain sebagai anggota PPS ,juga merupakan salah satu apratur Desa Sukarame yang menjabat sebagi Kaur Pembanguan, tentunya kalau menjalin komonikasi baik -baik dengan istri makan tidak akan tejadi hal seperti ini
“Kan,sudah jelas dia satu kantor dengan istri saya, kenapa harus melakukan perbuatan yang tidak beretika, seolah oleh para anggota PPS di Sukarame ini tidak pernah menggap saya,”tambahnya.
“Yang jelas saya juga tidak akan terlalu mempermasalahkan ini tapi saya minta kepada mereka ini, agar bisa menemuin saya untuk mengklarifikasi masalah ini,”tegas Firman.
Sementara itu saat di Konfirmasi kepada Hendra yang merupakan salah satu anggota PPS Desa Sukarame mengatakan bahwa dirinya tidak mengambil dokumen milik Firman,melainkan mengabil dokumen warga khusunya warga Dusun Unbul Waru Fajar harapan untuk di lakukan penycoklitan.
“Memang betul saya yang ambil dokumen di lokermenja Istrinya bang Firman tapi bukan dokumen dia (Firman) ini juga saya lakukan karna terburu -buru karan di suruh oleh ketua PPS yakni Bak Via ,”kata Hendra.
Menanggapi masalah ini selaku Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Punduh Pidada M.Zean mengagakan bahwa kejadian ini merupakan kejadian Miskomumikasi antara petugas PPDP dilapangan saat melakukan Coklit.
“Intinya saya nati akan langsung menemui bang Firman dan akan meluruskan masalah ini kemungkinan kalau tidak hari ini besok jumat red saya akan mememui bang Firman ,”pungkasnya.(ydn).
Discussion about this post